Alexander Isak mengaku belum berkomunikasi dengan mantan pelatih Eddie Howe sejak kepergiannya yang kontroversial dari Newcastle United. GOAL POWER, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Penyerang timnas Swedia itu dengan tegas menyatakan ingin melupakan segala drama transfer yang terjadi musim panas lalu. Baginya, terus membahas masa lalu tidak akan menguntungkan siapa pun, baik bagi dirinya maupun Newcastle.
Proses transfer Isak ke Liverpool sempat menimbulkan kontroversi. Pemain berusia 26 tahun itu dituding melakukan aksi mogok untuk memaksa kepindahannya. Namun kini, Isak lebih memilih untuk melihat ke depan dan fokus pada kariernya bersama The Reds. Ia yakin bahwa semua pihak sudah seharusnya move on dari situasi tersebut.
Ketika ditanya langsung mengenai komunikasinya dengan Howe, Isak hanya menjawab singkat “Tidak”. Jawaban ini semakin mempertegas keinginannya untuk menutup babak tersebut dan memulai lembaran baru di Anfield tanpa terbebani oleh masa lalunya di St. James’ Park.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Adaptasi di Liverpool
Proses adaptasi Alexander Isak di Liverpool masih berlangsung. Dalam enam penampilan perdananya, ia berhasil mencetak satu gol dan satu assist. Manajemen menit bermainnya masih diatur seiring usahanya mencapai kebugaran penuh. Situasi ini wajar mengingat ia bergabung di hari terakhir bursa transfer.
Tim asuhan Arne Slot sendiri sedang mengalami masa sulit dengan tiga kekalahan beruntun untuk pertama kalinya sejak 2023. Isak mengakui bahwa situasi memang sedikit lebih sulit, namun ia yakin semua akan membaik seiring dengan peningkatan performa tim. Keyakinan ini yang membuatnya tetap optimis menghadapi tantangan ke depan.
Meski belum menunjukkan performa terbaik, Isak mengaku sangat menikmati kehidupan barunya di Liverpool. Ia terkesan dengan hubungan baik antara tim dan para pendukungnya. Faktor ini menjadi modal penting baginya untuk bisa segera beradaptasi dan memberikan kontribusi maksimal.
Baca Juga: Chelsea Dihantam 74 Tuduhan Pelanggaran Masa Lalu
Persiapan Menuju Timnas Swedia
Di sela proses adaptasinya di Liverpool, Isak harus bersiap membela timnas Swedia dalam kualifikasi Piala Dunia melawan Swiss. Pemain berusia 26 tahun ini menyatakan kesiapannya untuk bermain selama 90 menit jika dibutuhkan. Kondisi fisiknya yang semakin membaik menjadi alasan keyakinannya tersebut.
Isak mengaku situasinya kini jauh lebih tenang dibanding sebelumnya. Dengan semakin banyaknya waktu bermain yang ia dapatkan, rasa percaya dirinya pun semakin bertumbuh. Persiapan yang lebih matang ini diharapkan bisa membantunya tampil maksimal bersama negara kelahirannya.
Kesempatan membela timnas menjadi momentum penting bagi Isak untuk mendapatkan ritme permainan yang lebih konsisten. Performa impresif bersama Swedia bisa menjadi batu loncatan untuk merebut tempat utama di skuad Liverpool.
Melihat ke Depan dengan Optimisme
Meski awal kariernya di Liverpool belum terlalu gemilang, Isak tetap optimis menatap masa depan. Ia bekerja keras untuk terus mendorong batas kemampuannya dan menyesuaikan diri dengan sistem permainan The Reds. Proses adaptasi di klub sebesar Liverpool memang membutuhkan waktu dan kesabaran.
Isak memahami bahwa tekanan di Liverpool jauh lebih besar dibanding di Newcastle. Namun ia justru melihat ini sebagai tantangan yang membangkitkan motivasi. Dengan dukungan fans yang luar biasa dan fasilitas yang memadai, ia yakin bisa segera menunjukkan kualitas terbaiknya.
Baginya, yang terpenting sekarang adalah terus berproses dan tidak terpaku pada masa lalu. Setiap pemain memiliki waktu adaptasi yang berbeda-beda, dan Isak percaya bahwa kontribusi terbaiknya untuk Liverpool masih akan datang di pertandingan-pertandingan mendatang. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik goal-power.com.